• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

     "Duduk Bersila di Gedung Dewan: Simbol Derita Rakyat Kecil di Malaka"

    Jumat, 19 September 2025, September 19, 2025 WIB Last Updated 2025-09-19T16:49:32Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Perjuangan Yustinus Klau Berek: Duduk Bersila di DPRD Malaka, Tuntut Keadilan PPPK
     


    Kabupaten Malaka.Penakita.Info – 18/09/2025, Pemandangan tak biasa terlihat di ruang sidang DPRD Kabupaten Malaka. Yustinus Klau Berek (55), seorang pria paruh baya yang menjadi tulang punggung keluarga, duduk bersila di atas taplak lantai berwarna biru, tepat di bawah kolong meja. Ekspresi penuh harapan terpancar dari wajahnya, matanya tajam menyimak setiap perdebatan yang dipandu oleh Ketua DPRD Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran.

     

    Aksi duduk bersila ini bukan karena kelelahan, melainkan sebagai simbol perjuangan Yustinus dan rekan-rekannya dalam menuntut keadilan terkait nasib mereka dalam seleksi PPPK paruh waktu.

     

    "Nama saya sudah tercatat di database BKN, bahkan masuk kategori R3T. Tapi saat pengumuman, nama saya tidak ada," ungkap Yustinus dengan nada getir saat diwawancarai awak media.

     

    Sebelum mengikuti seleksi PPPK, Yustinus telah mengabdi selama lima tahun di Dinas PUPR Kabupaten Malaka, khususnya di bagian operasional pengairan. Di samping itu, ia juga tetap setia dengan akar kehidupannya sebagai seorang petani.

     

    "Saya ini tulang punggung keluarga. Istri saya hanya ibu rumah tangga, anak pertama masih SMA, dan anak kedua masih TK. Semua kebutuhan keluarga ada di pundak saya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Ia khawatir, jika tidak ada solusi dari pemerintah, impian anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi akan terhenti karena keterbatasan biaya.

     

    Dengan latar belakang yang sederhana, Yustinus merasa sangat kecewa dengan hasil seleksi PPPK. Harapannya untuk mendapatkan kepastian kerja melalui jalur ini sirna begitu saja.

     

    Perjalanan hidup Yustinus terasa kontras. Dari seorang petani di sawah, kini ia berada di gedung dewan, menyaksikan para pejabat berdiskusi tentang nasibnya. Baginya, ini bukan sekadar tentang mencari pekerjaan, tetapi tentang mencari pengakuan atas pengabdian yang telah ia berikan.

     

    "Selama ini saya hanya bertani dan mengabdi. Tapi kenapa nama saya bisa hilang begitu saja?" tanyanya lirih.

     

    Bagi sebagian orang, duduk bersila di lantai mungkin adalah hal yang biasa. Namun bagi Yustinus, itu adalah simbol bahwa rakyat kecil seringkali ditempatkan di posisi yang kurang menguntungkan. Meskipun demikian, semangatnya untuk memperjuangkan hak tetap membara.

     

    Ia berharap, perjuangan yang ia lakukan bersama peserta lain dapat mengetuk hati pemerintah daerah. "Kami ini bukan orang yang meminta lebih, kami hanya meminta keadilan," pungkasnya.



    ( marfin.) 

     "Duduk Bersila di Gedung Dewan: Simbol Derita Rakyat Kecil di Malaka".

    Daerah 

    Propinsi NTT

    .Indonesia

    .Pejuang PPPK Paruh Waktu

     BKN

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini