Lampung Selatan, Penankita.info – Pembangunan tower telekomunikasi milik Centera Tama Menara Indonesia CMI di Dusun Way Belerang RT 006 dusun 004 Desa Buahberak menuai keresahan warga.
Tower setinggi 62 meter tersebut berdiri hanya kurang lebih 5 meter dari kaki tower sampai rumah penduduk, sedangkan dinding halaman tower perbatasan dapur rumah warga, sehingga dikhawatirkan membahayakan keselamatan masyarakat sekitar.
Keresahan warga semakin bertambah karena para pekerja di lapangan disebut tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) atau kelengkapan kerja yang memadai selama proses pembangunan.
Sejumlah warga juga mengaku tidak pernah dilibatkan dalam proses sosialisasi maupun perizinan.
Namun, Kepala Desa setempat menyebut pihak Indosat sudah mengantongi izin dari pemerintah desa.
Ketua RT setempat bahkan mengeluhkan pembayaran material yang belum dilunasi pihak pelaksana proyek.
Ia juga menyinggung soal kontrak kerja sama selama 11 tahun dengan nilai Rp165 juta, namun hingga kini pihak penerima disebut belum menerima dana tersebut.
“Kami khawatir kalau ada musibah, apalagi tower ini tinggi sekali. Jaraknya sangat dekat dengan rumah warga.
Mereka hanya memberi Rp300 ribu per rumah, tapi tidak jelas apakah uang itu dibayar per bulan atau kontrak panjang. Dampaknya juga tidak pernah dijelaskan,” keluh salah seorang warga.
Tak hanya itu Anggota BPD Buahberak ali mengatakan tidak mengetahui ada kegiatan atau pembangunan tower di dusunya sendiri.
" Saya engak tau dan belum ada obrolan dari aparat desa termasuk kepala desa ke saya," ucap ali
Di tempat yang beda kades Buahberak Umar Sofiandi, SE mengatakan bahwa mengetahui dan tidak tau siapa yang mengerjakan,
" Engak tau kalau izin ke kabupaten mah. kalau Izin warga dan desa sudah, tidak tau sapa yang pelaksana kurang paham, Dateng aja ke ketua RT-nya,"ucap kades Buahberak Umar Sofiandi, SE.
Di tinjau lokasi Tak hanya itu pekerja pembangunan tower setinggi 62 meter tersebut tidak memakai septi keamanan kerja
Warga berharap pemerintah daerah maupun instansi terkait segera turun tangan meninjau kembali pembangunan tower tersebut. Mereka menilai proyek ini perlu dikaji ulang agar tidak menimbulkan keresahan dan risiko keselamatan di kemudian hari. (Red)