masukkan script iklan disini
Sungai Penuh, penakita.info -
Pengelolaan Dana Desa Pelayang Raya kian banyak dicurigai. Satu lagi item kegiatan yaitu realisasi untuk PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa. Berdasarkan data laporan realisasi anggaran, dari tahun 2021 hingga 2024, nilainya cukup fantastis, mencapai Rp 675,1Juta.
Ketua LSM Cakrawala, Ruslan, menjelaskan bahwa pihaknya dan aktivis LSM lain, sudah mengantongi data realisasi anggaran Desa Pelayang Raya. Salah satu kegiatan yang patut dicurigai terjadi penyelewangan adalah kegiatan untuk PAUD dan TPA/TPQ dengan total nilai dari tahun 2021 hingga 2024 mencapai Rp 675,1 Juta.
"Pada tahun 2021, untuk tahap satu terdapat realisasi Rp 12, 6 Juta untuk operasional TPA/TPSQ Desa Pelayang Raya, dan Rp 44,3 juta untuk operasional PAUD Desa Mutiara Hayati milik Desa Pelayang Raya," jelasnya.
Selanjutnya, kata dia, pada tahap dua terdapat realisasi Rp 12, 6 Juta untuk operasional TPA/TPSQ Desa Pelayang Raya, dan Rp 44,3 juta untuk PAUD. Ini nilainya sama dengan tahap satu. Kemudian tahap tiga, terdapat realisasi Rp 25, 2 Juta untuk operasional TPA/TPSQ Desa Pelayang Raya, dan Rp 66, 2 juta untuk PAUD.
"Begitupun pada tahun 2022, pada tahap satu terdapat realisasi Rp 5, 6 Juta untuk operasional TPA/TPSQ Desa Pelayang Raya, dan Rp 42,7 juta untuk PAUD. Pada tahap dua, Rp 11,2 Juta dan Rp 67 Juta. Dan tahap tiga, Rp 12,9 juta dan Rp 67 Juta," terang Ruslan, merincikan realisasi anggaran PAUD dan TPA/TPSQ Desa Pelayang Raya.
Sedangkan untuk tahun 2023, lanjutnya, tahap satu terdapat realisasi Rp 7 juta untuk TPA dan Rp 43,8 Juta untuk PAUD, tahap. Tahap dua, Rp 7 juta dan Rp 61,3 Juta, kemudian pada tahap tiga, Rp 16,8 juta untuk honor guru TPA, dan Rp 81,2 Juta operasional PAUD.
"Terakhit tahun 2024, baru tahap satu dilaporkan, yaitu Rp 46,4 juta untuk belanja operasional PAUD," ungkapnya.
Menurut Ruslan, anggaran yang direalisaaikan untuk kegiatan PAUD dan TPA ini cukup fantastis, dan perlu diusut faktanya dilapangan, apakah memang sesuai dengan nilai yang direalisasikan atau tidak.
"Jika tidak sesuai, tentu kuat dugaan anggaran ini diselewengkan. Kita sama tahu lah, untuk operasional PAUD dan TPA/TPSQ menghabiskan anggaran dikisaran berapa yang wajar dan masuk akal," jelasnya.
Bahkan, beberapa warga mengaku ada kejanggalan. Bantuan pakaian seragam yang menjadi bagian dari anggaran tersebut selalu muncul setiap tahun, namun barang yang diterima tidak sebanding dengan jumlah dana yang dianggarkan.
“Setiap tahun dibilang ada bantuan baju seragam untuk anak PAUD, tapi kenyataannya paling hanya sekali saja dibagikan. Itu pun jumlahnya sedikit dan kualitasnya kurang,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Aktivis Kerinci dan Sungaipenuh lainnya, Indra Irawan alias Indra Kemano, menilai realisasi anggaran PAUD dan TPA ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaannya. Para Guru yang mengajar di PAUD dan TPA/TPSQ milik Desa Pelayang Raya harus mengetahui anggaran yang telah disiapkan, baik untuk honorium maupun belanja operasionalnya.
"Ini kita minta kepada penyidik Kejari Sungaipenuh untuk mendalami atau mengaudit ulang realisasi anggaran untuk PAUD dan TPA/TPSQ Desa Pelayang Raya ini sesuai dengan fakta di lapangan, karena kami menyimpulkan patut dicurigai telah terjadi penyimpangan terhadap anggaran tersebut," tegasnya.
(Hps)