Soe, TTS PenaKita.Info - Yayasan Yusinta Ningsih Sejahtera (YNS) menekankan krusialnya peran perempuan dalam memahami dunia politik secara sehat dan memiliki keberanian untuk menyuarakan perubahan. Pesan utama ini menjadi sorotan dalam kegiatan Pelatihan dan Pengkaderan Srikandi YNS yang mengusung tema “Dari Terpinggirkan Menjadi Penentu”.
Acara yang digelar di Hotel Timor Megah, Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada Sabtu, 28 Juni 2025, ini dihadiri oleh ratusan perempuan Timor yang berasal dari Kabupaten TTS dan Timor Tengah Utara (TTU).
Direktur YNS, Yusinta Ningsih Nenobahan, yang akrab disapa Uchie, dalam materinya menyatakan bahwa tujuannya bukanlah untuk mencetak politisi perempuan. "Di YNS, saya tidak mengarahkan perempuan untuk menjadi politisi. Tapi saya ingin mereka paham politik yang benar dan mau mengedukasi masyarakat agar tidak mudah dibodohi,” tegasnya.
Uchie menyoroti pentingnya kesadaran kritis terhadap praktik politik yang merugikan, terutama maraknya politik uang (money politics) di tingkat akar rumput. Ia menyerukan kepada para Srikandi YNS untuk menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat bahwa praktik tersebut adalah sebuah kejahatan yang tidak boleh ditolerir.
“Money politik itu adalah kejahatan. Srikandi YNS wajib memberi edukasi bahwa harga diri rakyat tidak boleh dibeli,” ujar srikandi asal Kabupaten TTS tersebut.
Menurutnya, pemberdayaan perempuan tidak cukup hanya di sektor ekonomi dan sosial. Pemahaman politik yang benar menjadi kunci agar perempuan tidak hanya menjadi objek, tetapi subjek yang aktif dalam proses demokrasi dan pengambilan keputusan.
“Perempuan Timor harus bantu perempuan Timor. Perempuan harus punya suara. Kalau tidak bersuara, maka kita akan terus tertinggal,” tandasnya.
Selain fokus pada edukasi politik, kegiatan ini juga membahas isu-isu strategis lainnya, seperti: Pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.Pemanfaatan tanaman porang sebagai alternatif untuk ketahanan pangan.Pentingnya dukungan terhadap akses pendidikan bagi anak-anak petani.
Yusinta menutup dengan menegaskan bahwa pemahaman politik adalah fondasi bagi kesejahteraan. “Jangan hanya mau diberdayakan di ekonomi. Kalau mau sejahtera, perempuan harus paham politik dan berani bersikap,”
tutup.Uchi
( Marfin)