• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Angle Perjalanan Hidup Penuh Luka “Rezeki Saya Selalu Diawali Luka”, Jalan Panjang Emi Nomleni Menuju Anugerah Nasional

    Selasa, 23 Desember 2025, Desember 23, 2025 WIB Last Updated 2025-12-23T05:09:01Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Jakarta.Penakita.Info . - Perjalanan Emelia Julia Nomleni menuju Anugerah Srikandi Indonesia 2025 bukanlah kisah mulus. Ketua DPRD NTT itu mengakui, setiap pencapaian besar dalam hidupnya selalu diawali dengan luka, kegagalan, dan ujian berat.

    Mulai dari kegagalan Pilgub NTT 2018 hingga terhentinya karier politik akibat diskualifikasi partai, Emi terus bangkit. Konsistensi, ketekunan, dan keberaniannya itulah yang akhirnya mengantarnya menerima penghargaan bergengsi dari Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta.


    Pantauan media ini melalui siaran YouTube Kompas TV, penghargaan ASRI 2025 diberikan kepada tokoh-tokoh perempuan nasional yang dinilai berhasil menghadirkan kepemimpinan yang berintegritas, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Penghargaan tersebut menempatkan Emi Nomleni sejajar dengan para srikandi bangsa dari berbagai daerah di Indonesia.

    Kompas TV menilai, konsistensi, ketekunan, serta perjuangan Emelia Nomleni bersama perempuan-perempuan NTT menjadi faktor utama penganugerahan ASRI 2025. Sepanjang perjalanan kariernya, Emi dikenal sebagai figur pemimpin yang teguh memperjuangkan ruang kepemimpinan perempuan di tengah kuatnya budaya patriarki, khususnya di NTT.

    Perjalanan Panjang Penuh Luka dan Doa

    Perempuan kelahiran Kupang, 19 September 1966 ini meniti jalan hidup dan karier bukan dengan cara instan. Lulusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta tersebut justru mengaku tidak pernah bermimpi menjadi politisi.

    “Jangankan jadi politisi, jadi arsitek pun bukan pilihan,” ujar Emi, dikutip dari Victory News, Senin (22/12/2025).

    Masa mudanya dihabiskan dalam pelayanan gereja dan kegiatan sosial. Ia aktif sebagai pemuda di Jemaat GMIT Ebenhaezer Oeba, melayani dengan tulus tanpa pamrih. Pengabdiannya berlanjut di DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) NTT, BP Pemuda GMIT, hingga terlibat mendirikan dan mengelola sejumlah lembaga sosial seperti CIS Timor, Yayasan Bina Satria, dan Yayasan Cemara.

    Ia juga terlibat langsung dalam penanganan pengungsi Timor Timur pasca-jajak pendapat, serta menginisiasi berbagai gerakan kepemudaan dan kegiatan keagamaan besar di NTT.

    Masuk Politik Tanpa Ambisi Kekuasaan

    Pintu politik terbuka bukan karena ambisi pribadi, melainkan dorongan dan kepercayaan para senior. Almarhum Cornelis Lay menjadi sosok pertama yang mengajaknya bergabung dengan PDI Perjuangan, dilanjutkan oleh Drs. Frans Lebu Raya, Ketua DPD PDIP NTT saat itu.

    Pemilu 2004 menjadi titik awal perjalanan politiknya. Maju dari Dapil Timor Tengah Selatan, Emi terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi NTT dan kembali dipercaya pada Pemilu 2009. Namun pada 2014, karier politiknya sempat terhenti akibat diskualifikasi partai.

    Ia kembali bangkit saat ditunjuk sebagai Ketua Kawasan Industri Bolok (KIB). Ujian terberat datang pada 2018, ketika ia maju sebagai Calon Wakil Gubernur NTT. Meski harus bertarung sendirian melawan enam kandidat laki-laki, Emi berhasil menempati posisi kedua.

    “Rezeki saya selalu diawali dengan luka,” ucapnya lirih namun tegar.

    Srikandi dari Timur

    Kepercayaan publik kembali mengalir. Emelia Nomleni terpilih sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi NTT, sekaligus dipercaya menjabat Ketua DPRD Provinsi NTT untuk periode 2019–2024, dan kembali memimpin DPRD pada periode 2024–2029.

    Di bawah kepemimpinannya, PDIP berhasil mematahkan dominasi Partai Golkar dan memenangkan Pemilu Legislatif di NTT pada Pemilu 2019 dan 2024. Prestasi tersebut membuat Emi dijuluki pengamat politik sebagai Srikandi Tangguh dari Timur.

    Meski menduduki jabatan tinggi, Emi tetap dikenal rendah hati. Ia masih setia melayani sebagai penatua GMIT, memimpin ibadah rumah tangga di Rayon E 22 Jemaat Ebenhaezer Oeba, dan aktif dalam pelayanan gerejawi. Saat ini, ia juga dipercaya sebagai anggota Majelis Sinode GMIT periode 2023–2027.


    Dedikasi untuk Perempuan NTT

    Bagi Emelia Nomleni, Anugerah Srikandi Indonesia 2025 bukanlah pencapaian pribadi semata.

    “Penghargaan ini saya persembahkan untuk seluruh perempuan di Indonesia, khususnya perempuan di Provinsi NTT, yang dengan setia memberi diri membangun dan merawat peradaban tanpa mengenal lelah,” pungkasnya.

    Penghargaan dari Kompas TV ini menjadi pengakuan nasional atas perjalanan panjang seorang perempuan dari Timur, yang meniti kepemimpinan dengan iman, kesederhanaan, doa, dan keteguhan hati, tanpa pernah kehilangan jati diri.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini