Kolbano, Penakita.Info || 26 November 2025 – Investigasi media mengungkap dugaan korupsi pada proyek jalan rabat tani di Desa Spaha. Kualitas jalan yang tidak sesuai spesifikasi menyebabkan kerusakan parah, padahal belum genap setahun selesai dikerjakan.
Proyek rabat beton di Dusun Satu dan Dua, Desa Spaha, diduga dikerjakan asal-asalan. Masyarakat mempertanyakan kualitas proyek yang menelan ratusan juta rupiah ini. Kerusakan yang terjadi sebelum satu tahun mengindikasikan adanya praktik korupsi karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Kaci Tefbana, warga sekaligus anggota TPK, mengungkapkan bahwa pekerjaan rabat sepanjang dua kilometer dengan lebar 1,5 meter di Dusun Satu dan Dua tidak sesuai spesifikasi. Ia berharap pemerintah turun tangan untuk mengukur ulang panjang jalan, yang diduga tidak mencapai dua kilometer, serta memeriksa kualitas jalan yang buruk. "Hak kami juga belum dibayar sampai sekarang," tegasnya. "Jika hak kami tidak dibayar, kami pastikan akan menempuh jalur hukum."
Menanggapi hal ini, Kadis PMD Cristian Tlonaen menyatakan bahwa hak-hak pekerja harus diutamakan dalam setiap pekerjaan, baik fisik maupun non-fisik. "Jika ada warga yang mengeluhkan haknya belum dibayar padahal pekerjaan sudah selesai, hal ini perlu kita pertanyakan," ujarnya saat ditemui awak media.
Sementara itu, Kepala Desa Spaha yang dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp bungkam saat ditanya beberapa pertanyaan. Pesan telah dibaca, namun tidak ada balasan hingga berita ini diterbitkan. ( Marfin )
#Kolbano # TTS #NTT #Dinas PMD #Kementrian Desa #KPK #Desa Spaha
