Soe,Penakita.Info || 17 September 2025 – Di tengah perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, ironi masih menyelimuti Desa Biloto, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Ratusan warga desa tersebut kembali mendatangi Kantor PLN Unit Soe untuk mempertanyakan realisasi proposal pengajuan listrik yang telah diajukan berulang kali, namun tak kunjung membuahkan hasil.
Didampingi Sekretaris Posko Perjuangan Rakyat ( Pospera ) TTS, Efrin Banu, perwakilan dari sekitar 120 kepala keluarga (KK) Desa Biloto melakukan pertemuan dengan Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Soe di ruang kerjanya. Efrin Banu menyampaikan kepada awak media bahwa kedatangan mereka adalah upaya lanjutan setelah bertahun-tahun menunggu.
"Kami bersama masyarakat Desa Biloto, yang terdiri dari kurang lebih 120 KK, kembali berjuang agar dusun 3 dan 4 di desa mereka segera teraliri listrik," ujar Efrin Banu. Ia menambahkan bahwa kondisi kegelapan ini sangat memprihatinkan, mengingat di wilayah tersebut terdapat fasilitas umum vital seperti sekolah dasar (SD), pustu (puskesmas pembantu), dan gereja yang sangat membutuhkan penerangan.
Menurut catatan warga, proposal pengajuan listrik telah diajukan ke PLN ULP Soe pada tahun 2018 dan 2020, namun tidak pernah mendapatkan respons. Puncaknya, pada tahun 2023, mereka bahkan mengajukan langsung ke PLN Provinsi NTT dan bertemu dengan pimpinan di sana. Namun, hingga hari ini, kondisi di Desa Biloto masih sama, tanpa akses listrik.
Setelah pertemuan dengan Manajer PLN ULP Soe, masyarakat menerima jawaban bahwa pihak PLN telah menerima semua keluhan mereka dan berjanji akan menindaklanjutinya. Manajer PLN ULP Soe juga menyarankan agar masyarakat terus memantau perkembangan pengajuan mereka. Harapan besar kini diemban warga Biloto agar janji ini bukan sekadar angin lalu, dan cahaya listrik segera menerangi desa mereka.tutp Efrin Banu
( marfin.)
Kabupaten TTS.Propinsi Nusa Tenggara Timur,Desa Biloto