Malaka, NTT.Penakita.Info – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, setelah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural, Falentinus Marianus Seran (48), dipulangkan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (20/9/2025). Almarhum, yang berasal dari Dusun Laran, Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, menghembuskan nafas terakhir di Hospital Taiping Perak, Malaysia, pada 12 September 2025.
Jenazah Falentinus tiba di Bandara El Tari, Kupang, pada Sabtu pagi pukul 10.16 WITA, melalui jalur resmi. BP3MI NTT sigap memfasilitasi pemulangan jenazah hingga tiba di kampung halaman almarhum di Kabupaten Malaka pada pukul 17.00 WITA di hari yang sama.
Menurut keterangan Yohanes Fernandes Seran (Jon), adik kandung almarhum, Falentinus telah dua kali bekerja di Malaysia. Periode pertama pada tahun 1999 hingga 2013 menggunakan paspor resmi. Keberangkatan terakhir, tiga tahun lalu (2023-2025), dilakukan tidak melalui jalur resmi pemerintah, sehingga almarhum tidak memiliki dokumen kerja yang sah dan perlindungan hukum yang memadai.
"Kami tidak tahu siapa yang memberangkatkan almarhum ke Malaysia. Setahu kami, ia bekerja di perusahaan sawit dengan gaji sekitar 4 juta rupiah," ungkap Jon,Pada Awak media ini Minggu (21/9/2025).
"Iya juga menjelaskan Kontak terakhir keluarga dengan Falentinus terjadi pada 11 September 2025 siang, saat almarhum masih sempat menghubungi anak-anaknya. Namun, pada pukul 22.00 WITA, keluarga menerima kabar duka dari rekan kerja almarhum. Diketahui, Falentinus sempat mengalami kondisi kritis sebelum meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Jon menjelaskan bahwa almarhum memiliki riwayat penyakit Prostate-Specific Antigen (PSA). Falentinus dikenal sebagai sosok yang penyabar dan mudah bergaul. Selama bekerja di Malaysia, keluarga tidak pernah mendengar kabar bahwa almarhum terlibat perselisihan atau mengalami kekerasan.
Pihak keluarga telah menerima kepergian Falentinus dengan ikhlas dan tidak mengajukan permintaan autopsi. Almarhum meninggalkan empat orang anak perempuan. Anak sulung telah berkeluarga, anak kedua bekerja di Jakarta, anak ketiga sedang menempuh kuliah semester pertama di STKIP Sinar Pancasila Betun, dan anak bungsu masih duduk di bangku kelas 5 SD. Istri almarhum telah meninggal dunia pada tahun 2016 akibat kanker.
( Marfin)
"PMI Malaka Meninggal di Negeri Jiran: Falentinus Tinggalkan Empat Putri Tercinta"