Lampung Selatan, Penankita.info – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pencarian dan Pertolongan yang dipusatkan di 2 lokasi yaitu Desa Kerto Sari Kecamatan Tanjung Sari dan Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan pada Sabtu (06/09/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Direktorat Bina Potensi Basarnas untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan kepada masyarakat dalam menghadapi potensi kondisi darurat, bencana alam, maupun kondisi yang membahayakan jiwa manusia.
Kegiatan ini dibuka oleh Lesty Putri Utami, S.H., M.Kn. yang merupakan anggota Komisi IV DPRD Prov. Lampung. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa kegiatan menekankan pentingnya rencana tanggap darurat, khususnya dalam menghadapi potensi bencana alam seperti banjir yang kerap terjadi di sejumlah kecamatan.
"Basarnas hadir untuk memberikan edukasi dan pelatihan agar masyarakat memahami langkah-langkah dasar penanganan tanggap darurat. Dengan demikian, apabila terjadi bencana, masyarakat dapat segera melakukan upaya evakuasi awal dan meminimalisir korban.", Ujarnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung Deden Ridwansah, S.Sos. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi kedaruratan di wilayah kec. Tanjung Bintang dan Tanjung Sari. "Melalui program ini, masyarakat diharapkan mampu bersikap mandiri, memahami langkah-langkah yang harus dilakukan saat kejadian maupun pascakejadian, serta dapat melakukan evakuasi awal sebelum tim SAR gabungan tiba di lokasi.", tegas Deden.
"Ke depan, kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai wilayah. Tidak hanya sebatas penyampaian teori di kelas atau ruangan, tetapi juga akan dilengkapi dengan simulasi lapangan. Hal ini penting agar masyarakat bersama perangkat RT dan RW benar-benar siap, memahami prosedur, serta mampu merespons dengan cepat setiap tanda atau kondisi darurat yang terjadi di lingkungan mereka.", tutup Deden.
Dalam kegiatan ini, para peserta yang terdiri dari perangkat desa, relawan, serta perwakilan warga mendapatkan materi seputar substansi Basarnas, manajemen penanggulangan banjir dan bahaya lingkungan, prosedur evakuasi mandiri saat banjir, RJP (Resusitasi Jantung Paru) dan BHD (Bantuan Hidup Dasar). (Maulana)