Timor Tengah Selatan, penakita.info -
Oknum Guru P3K dan Kepala Dusun di TTS Diduga Aniaya Anak Yatim: Kasus Pengeroyokan Menghebohkan.
Sebuah kasus kekerasan yang melibatkan oknum Guru PPPK dan Kepala Dusun di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) menghebohkan publik. Ardi Anwar Talan, seorang remaja yatim, menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh Y.T., seorang guru PPPK, dan W.A., Kepala Dusun Desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 21 April 2025, sekitar pukul 23.00 WITA, setelah Ardi pulang menonton pertandingan voli. Ia diajak teman-temannya menghadiri acara syukuran di Mnelalete. Dalam keadaan listrik padam, W.A. diduga memprovokasi keributan yang berujung pada penganiayaan terhadap Ardi dan temannya. W.A. menendang teman Ardi hingga terjatuh, kemudian memukul dan membanting Ardi hingga tersungkur di atas pasir. Y.T. kemudian muncul dan ikut memukul Ardi.
Yang memprihatinkan, Ardi mengaku tidak mengenal kedua pelaku dan tidak pernah memiliki masalah sebelumnya. Kejadian ini semakin menyayat hati mengingat Ardi adalah seorang anak yatim.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Timor Tengah Selatan pada 22 April 2025 dengan nomor laporan polisi LP/B/155/IV/2025/SPKT/POLRES TTS/POLDA NTT. Kuasa hukum korban, Yabes Nubatonis, S.H., menyatakan bahwa kasus ini telah memasuki tahap penyidikan. Ardi dan saksi-saksi telah dimintai keterangan tambahan pada Senin, 26 Mei 2025.
Yabes Nubatonis meminta masyarakat untuk memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian dalam menangani kasus ini. Ia juga menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, ia akan melaporkan W.A. dan Y.T. ke Pemerintah Daerah karena keduanya merupakan abdi negara yang seharusnya menjadi contoh teladan. Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut telah mencemarkan nama baik institusi dan melukai hati masyarakat. Semoga kasus ini dapat diproses secara adil dan memberikan keadilan bagi korban.
(*)