• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Iuran 'Keamanan' Ormas di GDC Depok Bikin Pedagang Gelisah

    Jumat, 23 Mei 2025, Mei 23, 2025 WIB Last Updated 2025-05-23T02:11:03Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Depok, penakita.info -

    Sejumlah pedagang di kawasan Grand Depok City (GDC), Depok, mengaku resah dengan praktik pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oleh oknum organisasi masyarakat (ormas). 



    Dengan dalih "uang keamanan", para pedagang dimintai sejumlah uang tanpa kejelasan mengenai waktu maupun besaran nominal yang diminta.



    Aksi ini dinilai meresahkan dan mengganggu kenyamanan berusaha. Namun, para pedagang memilih diam karena takut terjadi gangguan terhadap usaha mereka. 



    Ditarik pungli minimal Rp 200.000 

    Salah satu pedagang minuman di GDC, Siti (bukan nama sebenarnya), mengaku sering dimintai uang oleh sekelompok orang dari ormas tersebut. 



    Mereka meminta uang tanpa jadwal tetap dengan jumlah minimal Rp 200.000. “Kadang per bulan, kadang tiba-tiba datang saja. Mereka kadang datang sendiri, kadang ramean,” ujar Siti kepada Kompas.com, Kamis (22/5/2025).



    Hal serupa juga dialami oleh Lusi (bukan nama sebenarnya), pemilik usaha di Ruko Verbena. Ia mengungkapkan bahwa permintaan uang pungli biasanya terjadi pada saat proses bongkar muat barang.



    "Yang datang orangnya beda-beda. Saya juga kurang tahu untuk apa duitnya, katanya keamanan atau uang jaga gitu,” ujar Lusi. 



    Enggan laporkan ke polisi 

    Siti dan beberapa pedagang lain enggan melapor soal adanya pungli ke polisi karena khawatir usahanya akan terganggu.



     “Kita takutnya malah makin susah buka usaha, bisa-bisa diusir atau diganggu,” katanya. 



    Siti mengaku tidak pernah menerima ancaman dalam bentuk apa pun dari para oknum ormas jika tidak mau membayar "uang keamanan". Namun, ia memilih untuk “mencari aman” agar usahanya tidak diganggu oleh mereka.



    "Kalau diminta-minta gitu udah lama. Kita juga enggak diancam sebenarnya. 



    Tapi takut nanti diganggu aja, jadi menghindari hal itu kita cari aman,” tuturnya. 



    Tidak semua pedagang kena pungli 


    Tidak semua pedagang di GDC terkena praktik pungli seperti yang dialami Siti dan Lusi. Suci (bukan nama sebenarnya), pedagang kaki lima (PKL) di kawasan yang sama, mengaku tak pernah dihampiri oleh anggota ormas dan dimintai pungli selama berdagang di sana. 



    “Di sini memang diurus oleh Paguyuban Verbena. Saya enggak pernah dimintai apa-apa,” kata Suci. Suci menyebut bahwa ormas yang biasa beraktivitas di sekitar kawasan tersebut telah dibubarkan sejak 28 November 2024.



    “Dulu memang biasanya ramai malam, tapi sekarang sudah enggak ada yang minta-minta,” ucapnya.



    Sumber : kompas.com

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini