masukkan script iklan disini
Jakarta, penakita.info -
Kabinet keamanan Israel telah menyetujui perluasan operasi militer di Gaza termasuk "penaklukan" wilayah Palestina, kata seorang pejabat Israel pada hari Senin (5/5). Ini disampaikan setelah militer Israel memanggil puluhan ribu tentara cadangan untuk serangan itu.
Pejabat Israel mengatakan operasi yang diperluas itu "akan mencakup, antara lain, penaklukan Jalur Gaza dan penguasaan wilayah itu, serta pemindahan penduduk Gaza ke selatan demi perlindungan mereka."
Seorang pejabat keamanan senior Israel lainnya mengatakan "komponen utama dari rencana itu adalah evakuasi besar-besaran seluruh penduduk Gaza dari zona pertempuran... ke wilayah-wilayah di Gaza selatan."
Rencana itu, yang disetujui oleh kabinet Israel pada Senin (5/5), muncul di tengah desakan Israel agar warga Palestina meninggalkan wilayah itu.
"Program pemindahan sukarela bagi penduduk Gaza... akan menjadi bagian dari tujuan operasi itu," ujar pejabat keamanan senior Israel itu menambahkan.
Uni Eropa telah menyuarakan kekhawatiran dan mendesak Israel menahan diri, dengan mengatakan rencana itu "akan mengakibatkan lebih banyak korban dan penderitaan bagi rakyat Palestina."
Israel telah melanjutkan operasi besar di Gaza pada 18 Maret di tengah kebuntuan mengenai cara melanjutkan gencatan senjata selama dua bulan, yang sebagian besar telah menghentikan perang dengan Hamas. Israel sejak itu telah melakukan serangan udara intensif dan memperluas operasi darat di seluruh wilayah Palestina.
Tim penyelamat Gaza pada hari Senin mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 19 orang.
Sebagian besar penduduk Gaza tinggal di wilayah utara dan hampir semuanya telah mengungsi setidaknya sekali selama perang. Kabinet Israel yang meliputi Netanyahu dan beberapa menteri, "dengan suara bulat menyetujui" rencana yang bertujuan untuk mengalahkan Hamas dan mengamankan kembalinya para sandera yang ditawan di wilayah tersebut.
Sumber resmi mengatakan rencana tersebut mencakup "serangan dahsyat terhadap Hamas," tanpa menyebutkan rinciannya.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan baru di Gaza akan menjadi operasi militer intensif yang ditujukan untuk mengalahkan Hamas. Namun, dia tidak merinci seberapa banyak wilayah kantong itu akan direbut.
Kabinet keamanan Israel telah menyetujui perluasan operasi militer di Gaza termasuk "penaklukan" wilayah Palestina, kata seorang pejabat Israel pada hari Senin (5/5). Ini disampaikan setelah militer Israel memanggil puluhan ribu tentara cadangan untuk serangan itu.
Pejabat Israel mengatakan operasi yang diperluas itu "akan mencakup, antara lain, penaklukan Jalur Gaza dan penguasaan wilayah itu, serta pemindahan penduduk Gaza ke selatan demi perlindungan mereka."
Seorang pejabat keamanan senior Israel lainnya mengatakan "komponen utama dari rencana itu adalah evakuasi besar-besaran seluruh penduduk Gaza dari zona pertempuran... ke wilayah-wilayah di Gaza selatan."
Rencana itu, yang disetujui oleh kabinet Israel pada Senin (5/5), muncul di tengah desakan Israel agar warga Palestina meninggalkan wilayah itu.
"Program pemindahan sukarela bagi penduduk Gaza... akan menjadi bagian dari tujuan operasi itu," ujar pejabat keamanan senior Israel itu menambahkan.
Uni Eropa telah menyuarakan kekhawatiran dan mendesak Israel menahan diri, dengan mengatakan rencana itu "akan mengakibatkan lebih banyak korban dan penderitaan bagi rakyat Palestina."
Israel telah melanjutkan operasi besar di Gaza pada 18 Maret di tengah kebuntuan mengenai cara melanjutkan gencatan senjata selama dua bulan, yang sebagian besar telah menghentikan perang dengan Hamas. Israel sejak itu telah melakukan serangan udara intensif dan memperluas operasi darat di seluruh wilayah Palestina.
Tim penyelamat Gaza pada hari Senin mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 19 orang.
Sebagian besar penduduk Gaza tinggal di wilayah utara dan hampir semuanya telah mengungsi setidaknya sekali selama perang. Kabinet Israel yang meliputi Netanyahu dan beberapa menteri, "dengan suara bulat menyetujui" rencana yang bertujuan untuk mengalahkan Hamas dan mengamankan kembalinya para sandera yang ditawan di wilayah tersebut.
Sumber resmi mengatakan rencana tersebut mencakup "serangan dahsyat terhadap Hamas," tanpa menyebutkan rinciannya.
Sumber : lenteranews.info