masukkan script iklan disini
Alexsander Tlonaen Mempertanyakan Bantuan rumah BSPS yang di kerjakan pada tahun 2024 di desa Spaha kecamatan Kolbano
Kolbano .Penakita.Info – Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang menelan dana 20 juta rupiah per rumah pada tahun 2024 di Desa Spaha, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, menuai sorotan. Warga mempertanyakan kualitas pekerjaan yang dinilai tidak sesuai harapan.
Alexsander Tlonaen, warga Desa Spaha RT 08/RW 04 Dusun 2, mengungkapkan keheranannya terkait pelaksanaan program BSPS ini. "Saya ingin mempertanyakan jenis bantuan rumah dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP). Ada tulisan BSPS, dan saya didatangi petugas sebagai penerima bantuan perumahan. Namun, karena saya tidak menyiapkan bahan, saya dihapus dari daftar penerima," ujarnya.
Menurut informasi, setiap rumah seharusnya menerima dana sebesar 20 juta rupiah, dengan rincian 17,5 juta rupiah dalam bentuk bahan bangunan dan 2,5 juta rupiah untuk upah tenaga kerja. Bantuan ini memiliki tiga model, di mana salah satunya menyediakan batako, besi, dan kebutuhan lainnya.
Kejanggalan muncul pada jenis bantuan untuk rumah dengan dinding bebak (setengah tembok). "Dinding bebak yang sudah lapuk tidak dibongkar, melainkan langsung dilapisi kawat ram lalu diplester. Itupun tidak selesai, hanya bagian depan yang ditutupi campuran, sementara bagian dalam kamar atau belakang rumah tidak tersentuh," ungkap Alexsander.
Warga mempertanyakan alokasi dana 20 juta rupiah per rumah dengan bahan senilai 17,5 juta rupiah, mengingat hasil pekerjaan yang dinilai tidak memadai. Mereka meminta pemerintah untuk menelusuri bantuan ini agar tepat sasaran. "Kami masyarakat merasa aneh. Seharusnya, bantuan ini diberikan kepada warga yang benar-benar membutuhkan, bukan malah pemerintah desa yang diutamakan, sementara masyarakat terabaikan," pungkasnya.
Warga berharap pemerintah dapat segera menindaklanjuti keluhan ini dan memastikan program BSPS dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.
