• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Pondok Al Irfaan Bukittinggi: Takziah Penuh Empati sebagai Wujud Tanggung Jawab Sosial dan Solidaritas

    Rabu, 19 November 2025, November 19, 2025 WIB Last Updated 2025-11-18T21:29:13Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Bukittinggi, Penakita.info – 


    Pondok Pesantren Al Irfaan Bukittinggi menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dengan melaksanakan takziah. Kegiatan ini merupakan ungkapan duka mendalam dan empati tulus atas meninggalnya salah seorang anggota keluarga dari civitas akademika Al Irfaan di Panampuang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, pada Selasa, 19 November 2025.


     
    Takziah ini menjadi bukti eratnya ikatan kekeluargaan dan solidaritas di lingkungan Pondok Al Irfaan. Kebahagiaan dan kesedihan dirasakan sebagai milik bersama yang harus dipikul bersama pula.

     


    Kehadiran guru, santri, dan seluruh elemen civitas dalam takziah ini membuktikan bahwa komitmen Pondok Al Irfaan tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan, tetapi juga mencakup pembinaan karakter berbasis kepedulian.
     


    Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren Al Irfaan atas kabar wafatnya besan dari Ustadz Zaki, seorang guru di Al Irfaan. Kepergian ini meninggalkan rasa kehilangan yang mendalam bagi keluarga Ustadz Zaki, seluruh civitas sekolah, Paguyuban Sunda, serta masyarakat sekitar.
     


    Pimpinan Pondok Pesantren Al Irfaan, Ustadz Asep Nurdin, menyampaikan duka cita mendalam dalam sambutan takziahnya. Dengan penuh harap, beliau mendoakan agar almarhum diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
     


    "Kita semua berduka atas kepergian ini. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosanya, menerima amal ibadahnya, dan menempatkannya di tempat yang mulia di sisi-Nya," tutur Ustadz Asep Nurdin.


     
    Beliau juga memberikan motivasi kepada keluarga yang ditinggalkan untuk senantiasa tabah, sabar, dan ikhlas menerima takdir. Ustadz Asep mengajak seluruh hadirin untuk terus meningkatkan keimanan sebagai bekal abadi.
     


    Ustadz Ade Jalaludin dalam ceramahnya menjelaskan bahwa takziah merupakan syariat yang mulia, sebagai bentuk kebajikan untuk menghibur dan menguatkan keluarga yang berduka.
     


    Lebih lanjut, Ustadz Ade Jalaluddin mengingatkan bahwa takziah adalah pengingat bagi setiap insan bahwa kematian adalah kepastian yang akan dialami semua. "Kita tidak boleh terlena dengan usia dan gemerlap duniawi, karena kematian bisa datang kapan saja tanpa memberikan tanda-tanda," ujarnya.


     
    Ustadz Ade Jalaluddin juga menyampaikan dua nasihat penting: menjadikan Alquranul Karim sebagai pedoman hidup, dan memahami bahwa kematian bagi manusia adalah permulaan dari kehidupan abadi di alam berikutnya, bukan akhir dari segalanya.
     


    Menambahkan pesan tersebut, Ustadz Ade Jalaluddin mengingatkan bahwa hakikat penciptaan manusia adalah untuk akhirat. Oleh karena itu, persiapan diri dengan amal saleh adalah keharusan mutlak. Segala harta dan kekayaan akan ditinggalkan; bahkan, kain kafan yang membungkus jasad pun berasal dari pemberian orang lain. Bekal sejati yang menemani hanyalah iman dan amal saleh.
     


    Di akhir acara, Ustadz Zaki menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas kehadiran dan dukungan seluruh civitas sekolah. Beliau berharap solidaritas dan perhatian yang ditunjukkan oleh Pondok Pesantren Al Irfaan dapat tercatat sebagai amal baik di sisi Allah SWT.
     


    Dukungan spiritual dan moral yang diberikan oleh Al Irfaan pada saat-saat sulit ini diharapkan menjadi teladan bagi komunitas yang lebih luas, menguatkan nilai-nilai kepedulian, dan menegaskan kembali pentingnya berbuat baik selagi masih hidup.
     


    Acara takziah yang penuh makna dan nasihat mendalam ini mencapai puncaknya dengan doa bersama. Dalam keheningan, setiap kata doa dipanjatkan, memohon ampunan, rahmat, dan tempat terbaik bagi almarhum di sisi Sang Pencipta. Doa penutup bukan sekadar formalitas, melainkan ikrar iman dan harapan tulus bahwa jalinan silaturahmi yang terputus di dunia akan tersambung kembali di Jannah-Nya. Doa khusyuk tersebut menjadi penanda bahwa Pondok Al Irfaan tidak hanya berbagi duka, tetapi juga mengantarkan keluarga menuju keabadian dengan bekal spiritual terbaik.
     


    (YamanLbis)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini