• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Mengharap Ridho Kiai Dan Guru, Keluarga Korban Kembalikan Santunan Untuk Kemaslahatan Pesantren

    Al Haad New
    Kamis, 02 Oktober 2025, Oktober 02, 2025 WIB Last Updated 2025-10-02T08:58:26Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Salah satu Dewan Pengasuh Ponpes Al-Khoziny menyerahkan santunan berupa uang tunai kepada keluarga korban.

     Sidoarjo, PenaKita.info — Pesantren Al-Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo, memberikan santunan sejumlah uang tunai kepada keluarga almarhum Muhammad Sholeh Bin Abdurahman (22 tahun), salah satu korban wafat akibat musibah runtuhnya mushalla pesantren putra Al-Khoziny pada Senin (29/09/2025) lalu, Sholeh merupakan santri asal Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka.

    Dewan Pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KHR. Muhammad Ubaidillah Mujib, menuturkan bahwa santunan tersebut diberikan sebagai bentuk rasa duka cita mendalam sekaligus permohonan maaf kepada keluarga korban.

    “Kami turut berbela sungkawa, semoga almarhum Sholeh wafat dalam keadaan husnul khatimah, karena meninggal saat shalat dan dalam posisi sebagai penuntut ilmu,” tutur kiai yang akrab disapa kiai Mamad itu, Selasa (30/09/2025).

    Namun, santunan duka serta biaya kargo pemulangan jenazah yang disampaikan pihak pesantren tersebut diterima lalu dikembalikan lagi oleh Abdul Fatah, kakak kandung korban. Dirinya mengungkapkan, keluarga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian pihak pesantren, tatapi memilih untuk tidak menerima santunan itu.

    “Kami tidak mau menerima santunan itu bukan karena apa-apa, hanya ingin mendapatkan ridhonya kiai dan guru di pesantren. Semoga doa dan ridho beliau menjadi keberkahan bagi almarhum dan keluarga kami yang ditinggalkan,” ungkap Abdul Fatah dengan penuh keikhlasan.

    Peristiwa ini menjadi gambaran ketulusan hubungan santri dengan kiai serta pesantren. Pihak keluarga berharap almarhum husnul khatimah, sementara keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah tersebut.

    Sebagaimana diketahui, saat ini tim SAR gabungan masih terus berjibaku melakukan pencarian korban para santri yang masih tertimbun reruntuhan mushalla pesantren Al-Khoziny Buduran.

    Berdasarkan informasi terakhir yang diterima, sebanyak 120 santri sudah berhasil dievakuasi. Tercatat tiga santri wafat dalam musibah tersebut yakni Maulana Alfian Ibrahim, warga Kali Anyar Kulon Surabaya, Mochamad Mashudulhaq asal Surabaya serta Muhammad Sholeh asal Bangka Belitung. (SH)


    Sumber : @FTV (f_tivi)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini