• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Warga Sindir Pemprov Lampung Swadaya Rp11 Juta Pernah Dilakukan, Kini Minta Aksi Nyata BMBK

    Kamis, 18 September 2025, September 18, 2025 WIB Last Updated 2025-09-18T01:38:03Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Dok.F/ Gambar kondisi Jalan Pesisir Lampung Selatan 


    Lampung Selatan, Penankita.info – Masyarakat pesisir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, kembali menagih perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Lampung, khususnya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK).


    Kondisi jalan di wilayah pesisir ini semakin parah, berdampak langsung pada perekonomian dan perkembangan pariwisata daerah.

    Juhriyansah Ketua Aliansi Masyarakat Rajabasa (AMR) mengatakan tentang perubahan daerah dari segi infrastruktur.

    “Kalau jalan mulus, ekonomi bagus, wisata juga semakin maju,” ungkap Juhriyansah, mantan aktivis era 2012 yang kini menjabat Ketua Aliansi Masyarakat Rajabasa (AMR).


    Warga Desa Banding ini menegaskan, ruas jalan milik BMBK Provinsi Lampung memang sudah sangat layak dibenahi. Ia mengakui pembangunan ruas dari Desa Canti ke Banding memang pernah dilakukan beberapa tahun lalu sebelum gubernur saat ini menjabat.


    “Bohong kalau dibilang tidak ada pembangunan. Namun tentu harus dikoreksi. Kami sebagai aktivis mengkritisi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang berdampak baik untuk masyarakat,” tegasnya.


    Swadaya Pernah Dilakukan

    Juhriyansah mengingat kembali upaya swadaya masyarakat pada tahun 2019. Saat itu, warga berhasil mengumpulkan dana hingga Rp11 juta untuk pengecoran STA utama dari depan Sumur Tekhus hingga Desa Rajabasa dan Sukaraja. Namun hingga kini, ruas tersebut belum pernah tersentuh perbaikan kembali.

    “Kalau masyarakat bisa urunan, masa pemerintah provinsi tidak malu kalau membiarkan kondisi jalan rusak seperti sekarang,” sindirnya.


    "Ia menekankan, ruas Kalianda–Rajabasa–Gayam harus menjadi prioritas perbaikan. “Kalau bisa jangan lagi di-hotmix, tapi rigid. Karena wilayah pesisir ini berair, terutama di Banding dan Rajabasa, jadi jalan gampang rusak,” jelasnya.


    Sebagai Ketua AMR, ia menegaskan kembali permintaan agar Pemprov Lampung segera menindaklanjuti keluhan masyarakat. “Pernyataan saya bisa dipertanggungjawabkan, karena swadaya itu nyata pernah dilakukan dan ada jejak digitalnya. Kami meminta ada tanggapan dan tindakan nyata, bukan sekadar janji,” tegasnya.


    "Senada dengan itu, MS, tokoh adat sekaligus subkontraktor lokal, memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan AMR.

    “Saya sangat mendukung saudara Iyan selaku ketua organisasi. Bagaimana wisatawan mau masuk ke wilayah kita kalau jalannya hancur Coba lihat Desa Batu Balak di RKM, jalan nya parah. Silakan dicek langsung oleh dinas terkait,” ujarnya.


    Menurutnya, akses jalan merupakan urat nadi perekonomian dan pariwisata pesisir Lampung Selatan. Jika kondisi dibiarkan rusak, maka potensi daerah akan sulit berkembang.


    "Menanggapi keluhan tersebut, Kabid Pembangunan Jalan & Jembatan BMBK Provinsi Lampung, Tri Susilowati, menyampaikan pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan PPK.

    “Saya belum konfirmasi, saya baru sampai dan masih sholat, mungkin besok,” singkatnya.

    "Masyarakat berharap keluhan ini tidak berhenti sebatas catatan, melainkan segera diwujudkan dalam bentuk aksi nyata demi kesejahteraan bersama.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini