Lampung Selatan, Penankita.info –
Genap dua hari program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, dikeluhkan oleh siswa pelajar, diduga pihak penyelenggara terkesan kurang siap dalam penyaluran.
Betapa tidak, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di beberapa sekolah diwilayah Kecamatan Rajabasa datang terlambat bahkan, melewati waktu sekolah.
tersebar sebuah rekaman suara dalam grub peguyuban salah satu sekolah menyebutkan bahwa.
“Assalamuallaikum, wr wb. diberitahukan kepada bapak ibu wali muri, untuk pengiriman MBG Kelas 1,2 dan 3 alhamdulillah berjalan lancar. Namun untuk yang Kelas 4,5 dan 6 terkendala jarak yang lumayan jauh dan banyaknya jumlah sekolah, terkendala waktu juga. Jadi saat ini belum sampai, mungkin masih ada beberapa menit lagi baru sampai kesekolahan, jadi bagi anak bapak ibu semua yang ingin mengambil hak nya nanti akan kami sampaikan bila mobil yang mengirim MBG sudah datang. Tapi jika kami tunggu dengan waktu yang telah ditentukan nanti, seandainya tidak diambil maka MBG tersebut akan dibawa kembali ke dapurnya.” Ucap salah satu kepala sekolah yang ada di wilayah kecamatan rajabasa dalam pemberitahuan rekaman suara itu. Rabu, 17/9/2025).
Terlihat di lokasi salah satu sekolah, siswa pelajar sekolah dasar nampak berkumpul menunggu kedatangan mobil pengangkut MBG, meskipun tanpa menggunakan seragam sekolah lagi.
“Pengiriman MBG untuk Kelas 1,2 dan 3 tadi pagi sudah dikirim, tapi untuk anak anak Kelas 4,5 dan 6 sampai jam sekolah bubar mobil pengangkut MBG belum juga datang. Itu anak anaknya masih nunggu, ada juga sebagian anak anak yang sudah pulang.” Ucap salah satu wali murid yang namanya mode senyap itu
Masih ucap wali murid, “Program seperti ini seharusnya sudah ditentukan jadwal dan jam nya, kalau seperti ini kasihan anak anak, tau mau telat gini mending langsung pulang dan makan di rumah” Cetus wali murid
Melihat hal itu, pihak pengelola yang menyalurkan Program MBG di wilayah kecamatan rajabasa ini patut dipertanyakan kesiapannya dalam menjalani dan mengelola program dari pemerintah ini.
Jika pihak pengelola sudah siap sebelum Louncing tentu teknis dalam penyaluran dan lainnya sudah dipikirkan, sehingga tidak akan terjadi keterlambatan dalam penyaluran.
“Jika penyaluran terlambat seperti ini, wajarlah jika pihak pengelola di nilai tidak siap dan tidak mampu dalam mengelola program ini.” Tukas Anmoy salah satu pengamat sosial di wilayah kecamatan rajabasa itu. (Red)