• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Yapendasos Al Ikhlash Gudeman Gelar Upacara HUT ke-80 RI Bernuansa Adat Madura

    Al Haad New
    Minggu, 17 Agustus 2025, Agustus 17, 2025 WIB Last Updated 2025-08-17T06:44:09Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Para peserta upacara berbaris dengan memakai baju adat Madura

    Sampang, PenaKita.info – Pengurus Yayasan Pendidikan Dakwah dan Sosial Al Ikhlash Gudeman, Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman sekolah. Ahad (17/8/2025)


    Upacara tersebut berlangsung khidmat dengan diikuti oleh komite sekolah, kepala MI, kepala RA, dewan guru, seluruh siswa, serta para wali murid. Menariknya, seluruh peserta mengenakan pakaian adat budaya Madura, yakni Sakera dan Marlena, sehingga menambah nuansa kearifan lokal dalam peringatan hari bersejarah bangsa.


    https://www.penakita.info/2025/08/imam-zahrie-rozhi-raih-juara-1.html


    Pembina Upacara dalam sambutannya menyampaikan bahwa Patriotisme bukan hanya tentang berperang melawan penjajah. Patriotisme hari ini adalah tentang bagaimana kita mencintai dan membela tanah air dalam kehidupan sehari-hari yakni Belajar dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa,


    "Anak-anakku sekalian, Hari ini kita berkumpul dalam upacara bendera sebagai salah satu wujud cinta kita kepada bangsa dan negara. Dengan Tema "Patriotisme: Menanamkan Semangat Cinta Tanah Air". Ungkapnya.

     


    Usai pelaksanaan upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba yang sebelumnya diselenggarakan oleh lembaga pendidikan di bawah naungan yayasan.


    https://www.penakita.info/2025/08/ra-al-ikhlash-noreh-sreseh-sampang.html


    Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen peringatan kemerdekaan, tetapi juga mempererat kebersamaan antara pihak yayasan, guru, siswa, dan wali murid dalam semangat persatuan serta pelestarian budaya Madura. (SH)






    Komentar

    Tampilkan

    Terkini