TTS.PenaKita.Info.- Suasana cerah namun panas di SoE, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada Selasa, 5 Juni 2025, menjadi latar belakang aksi demonstrasi yang tak biasa. Ratusan warga dari berbagai organisasi masyarakat sipil, termasuk Aliansi Gerakan Perubahan (AGP), PRABU Kebangkitan Nusantara, AGRA NTT, FMN Kupang, dan ITA-PKK, berkumpul di depan Markas Komando Polres TTS. Mereka datang bukan untuk berkonfrontasi, melainkan untuk menyampaikan dua tuntutan penting: penuntasan dugaan pungutan liar (pungli) di Desa Linamnutu dan pengusutan dugaan pengeroyokan terhadap Ardi A. Talan.
Koordinator aksi, Niko Mana’o, menyampaikan aspirasi dengan nada penuh harapan, menyatakan kepercayaan pada Kapolres TTS yang baru, AKBP Hendra Dorizen, untuk menegakkan kebenaran. Kepercayaan ini terbukti berbuah manis. Berbeda dengan aksi demonstrasi pada umumnya, Kapolres menyambut massa dengan tangan terbuka, tanpa barikade atau perlengkapan keamanan.
Dalam dialog langsung dan terbuka, Kapolres Hendra Dorizen menjawab kedua tuntutan dengan tegas dan lugas, menjanjikan penanganan segera. Sikap Kapolres yang transparan dan responsif ini menciptakan suasana yang hangat dan penuh kepercayaan. Massa yang awalnya berorasi lantang, akhirnya berubah nada, mengucapkan pujian dan menyatakan rasa hormat kepada Kapolres.
Puncak kepercayaan terbangun saat Kapolres mengajak massa untuk berfoto bersama di halaman Markas Polres, melambangkan persaudaraan dan kesetaraan antara polisi dan rakyat. Aksi yang semula berpotensi tegangan, berakhir dengan pelukan persaudaraan.
NikoMana’o, dalam pernyataannya kepadamedia mengungkapkan rasa terharunya atas respon positif Kapolres. Ia menganggap peristiwa ini sebagai sejarah baru bagi hubungan rakyat dan aparat di TTS. Kepercayaan publik terhadap lembaga hukum dapat dipulihkan bukan melalui retorika, melainkan tindakan nyata dan keberanian untuk mendengarkan suara rakyat. Peristiwa di SoE menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang berbasis kepercayaan dan keterbukaan dapat membangun ruang publik yang lebih demokratis dan adil