masukkan script iklan disini
Batubara, Penakita.info –
Dalam upaya memperkuat nilai moderasi beragama di kalangan generasi muda, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 07 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UINSU menghadirkan sebuah inovasi bernilai budaya dan toleransi di tengah masyarakat. Lewat kegiatan persembahan baju adat, mahasiswa-mahasiswi KKN 07 FKM UINSU mengajak siswi-siswi MA Al-Washliyah Desa Petatal untuk memahami dan mengamalkan moderasi dalam beragama dan berbudaya dengan cara yang kreatif serta bermakna.
Kegiatan ini diadakan di MA Al-Washliyah Desa Petatal, dengan menghadirkan berbagai pakaian adat Nusantara yang sarat makna toleransi, kebersamaan, dan penghormatan terhadap keberagaman adat istiadat. Persembahan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan warisan budaya, tetapi juga menekankan pesan pentingnya sikap moderat dalam menjalankan ajaran agama.
Respon positif datang dari berbagai kalangan, terutama siswi-siswi yang antusias mengikuti kegiatan tersebut. Sejumlah peserta mengaku mendapatkan pemahaman baru tentang bagaimana cara menjaga keharmonisan sosial tanpa harus mengesampingkan identitas beragama. Para mahasiswa menyampaikan bahwa moderasi bukan berarti menurunkan keyakinan, melainkan mengedepankan sikap toleransi, saling menghargai, dan hidup berdampingan secara damai.
“Kami percaya bahwa budaya merupakan jembatan penghubung antaragama dan antarb udaya. Dengan mengenalkan baju adat dari berbagai daerah, kami berharap generasi muda dapat melihat keragaman sebagai kekayaan yang harus dijaga, bukan menjadi sumber perpecahan,” ungkap Ketua Pelaksana KKN 07 FKM UINSU.
Program kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perpaduan antara agama, budaya, dan pendidikan dapat menjadi strategi efektif dalam menghadapi dinamika kehidupan masyarakat yang majemuk. Kelompok KKN 07 FKM UINSU berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan serupa sebagai bagian dari kontribusi nyata mahasiswa dalam membangun Indonesia yang memiliki jiwa toleransi tinggi dan harmonis.
(*)