SoE - .Penakita.Info - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dr. R. A. Karolina Tahun, belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keracunan makanan yang dialami oleh 15 siswa SDN Fafioban, Desa Koa, Kecamatan Molo Barat, pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Saat ditemui di ruang paripurna DPRD TTS pada Selasa, 12 Agustus 2025, Karolina Tahun menyatakan bahwa dirinya masih menunggu petunjuk dari Bupati TTS sebelum memberikan pernyataan resmi.
"Saya minta petunjuk dulu dari Pak Bupati, nanti saya minta izin," ujarnya singkat.
Informasi sebelumnya menyebutkan bahwa 15 siswa SDN Fafioban mengalami gejala mual, muntah, dan sakit perut setelah menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis sekitar pukul 10.00 WITA. Diduga, gejala tersebut muncul setelah siswa mengonsumsi telur yang sebagian kuningnya diduga telah rusak.
Tim gizi dan petugas Puskesmas telah melakukan investigasi di lapangan. Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Kepala Puskesmas Molo Barat maupun pihak sekolah.
Kepala SDN Fafioban, Kristofel Pandie, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak berada di sekolah saat insiden terjadi, tetapi telah menerima laporan dari guru-guru di lapangan.
Menurut Kristofel, pihak dapur penyedia makanan dari Desa Koa telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa. Penanganan awal telah dilakukan oleh kader kesehatan desa dengan memberikan minuman kepada siswa yang terdampak.
Kristofel Pandie berharap insiden ini menjadi evaluasi menyeluruh bagi pelaksanaan program makan bergizi gratis di Kabupaten TTS."Supaya tidak terjadi hal serupa di kemudian hari," tegasnya.
Masyarakat masih menunggu pernyataan resmi dari Dinas Kesehatan TTS terkait dugaan keracunan massal ini, mengingat program tersebut merupakan program prioritas pemerin
tah pusat.