• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Toxic Leadership di Bank Lampung Kalianda: Manajer Operasional Diduga Arogan dan Kasar terhadap Bawahan

    Rabu, 09 Juli 2025, Juli 09, 2025 WIB Last Updated 2025-07-09T05:39:46Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Lampung Selatan, Penakita.info –

    Dugaan praktik kepemimpinan toxic mencuat dari lingkungan internal Bank Lampung Cabang Kalianda. Alkautsar Teguh Saputra, manajer operasional yang dikenal dengan sapaan Oca, dituding menjalankan pola kepemimpinan yang arogan, temperamental, dan sering mempermalukan bawahan di hadapan publik.


    Informasi yang dihimpun IndepthNews.id dari sejumlah sumber internal mengungkap, salah satu insiden paling mencolok terjadi pada Jumat, 4 Juli 2025 lalu. Seorang office boy (OB) bernama Awaluddin menjadi korban perlakuan kasar hanya karena kesalahan sepele: salah menaruh berkas.


    Alih-alih menyelesaikan persoalan dengan pendekatan profesional, Alkautsar justru meledak emosi. Ia membentak Awaluddin, membanting berkas di hadapannya, lalu mengeluarkan makian dengan kata-kata yang dianggap tidak pantas. Insiden tersebut terjadi di ruang terbuka dan disaksikan oleh sejumlah pegawai lain.


    Tak terima dengan perlakuan yang dinilai merendahkan martabatnya sebagai pekerja, Awaluddin langsung mengundurkan diri pada hari itu juga. Keputusan tersebut, menurut sumber internal, merupakan bentuk protes sekaligus luapan rasa frustasi terhadap lingkungan kerja yang penuh tekanan dan intimidasi.


    Ironisnya, peristiwa itu bukan yang pertama. Sejumlah staf dan karyawan menyebut bahwa tindakan kasar dari Alkautsar bukan hal baru. Gaya komunikasi yang meledak-ledak, membanting barang, dan mempermalukan staf secara verbal disebut telah menjadi pemandangan rutin di kantor Bank Lampung Kalianda.


    “Kalau marah, membentak, bahkan membanting barang—itu sudah seperti rutinitas. Tapi tidak ada yang berani bicara, karena dia punya kuasa,” ungkap salah seorang pegawai yang meminta identitasnya dirahasiakan.


    Tim IndepthNews.id telah mencoba meminta klarifikasi dari Alkautsar Teguh Saputra dan Kepala Cabang Bank Lampung Kalianda, Dani, melalui pesan singkat, sambungan telepon, hingga kunjungan langsung ke kantor cabang. Namun, tidak satu pun dari keduanya memberikan tanggapan. Pihak manajemen umum, yakni Neni dan Dwi, hanya menyampaikan bahwa Alkautsar dan Dani tengah menjalankan tugas dinas di luar daerah secara terpisah.


    Sikap diam dari manajemen ini justru memperkuat asumsi publik bahwa persoalan serius semacam ini tengah dibiarkan dan tidak ditangani secara internal. Padahal, pola kepemimpinan yang represif, otoriter, dan merusak kesehatan mental karyawan merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip etika dan profesionalisme perbankan.


    Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lampung Selatan, Badruzaman, menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil langkah tegas jika menerima laporan resmi dari pihak yang dirugikan.


    “Kalau memang ada perlakuan kasar terhadap staf, apalagi sampai menyebabkan pegawai mengundurkan diri, kami sarankan segera melapor secara resmi. Jika informasi ini terbukti dan berkembang luas, kami akan memanggil pihak manajemen Bank Lampung untuk klarifikasi,” ujar Badruzaman kepada IndepthNews.id.


    Kasus ini membuka potret buram tata kelola sumber daya manusia (SDM) di institusi keuangan milik daerah. Jika tidak segera dievaluasi secara menyeluruh, Bank Lampung bukan hanya kehilangan kepercayaan internal pegawainya, tetapi juga bisa kehilangan kepercayaan masyarakat yang selama ini menjadi nasabah dan mitra strategisnya.


    IndepthNews.id akan terus mengawal kasus ini, membuka ruang bagi siapa pun yang ingin menyampaikan laporan, kesaksian, atau informasi tambahan secara bertanggung jawab—demi mendorong terciptanya lingkungan kerja yang sehat, manusiawi, dan bebas dari kekerasan struktural. (Ar.mcl)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini