masukkan script iklan disini
Kupang, penakita.info -
Sebuah pernyataan penuh inspirasi datang dari salah satu tokoh hukum muda yang dikenal luas di Indonesia, Dr. Albert Aries, S.H., M.H. Bertempat di Hotel Silvia, Kamis (22/5), sosok yang kini menjabat sebagai Tim Ahli Pemerintah untuk RUU KUHAP dan juga dosen di Fakultas Hukum Universitas Trisakti itu menyampaikan dukungan penuhnya terhadap kegiatan Lomba Vokal Grup Pemuda se-Daratan Timor Barat yang akan digelar di Gereja Batu Karang Nonohonis (GBKN), Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, pada 18–20 Juni 2025 mendatang.
Demikian diutarakan Dr. Aries kepada matatimor.com bahwa kegiatan semacam ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Menurutnya, ajang ini bukan sekadar lomba tarik suara, melainkan sebuah ruang perjumpaan spiritual, kreasi, dan penguatan karakter bagi generasi muda Kristen di Nusa Tenggara Timur.
“Kiranya acara ini tidak hanya sekadar menjadi perlombaan biasa, tetapi boleh menjadi berkat dan memberikan inspirasi kepada anak-anak muda untuk semangat dalam berkreasi, semangat dalam melayani, dan semangat untuk produktif dalam segala hal. Dan semangat untuk menjadi berkat bagi semua orang,” tutur Dr. Aries dengan ekspresi tulus yang merefleksikan kepeduliannya terhadap generasi muda.
Bukan tanpa alasan pernyataan ini menarik perhatian. Sebagai pendiri Albert Aries and Partners Law Firm, Dr. Aries selama ini dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam pembaruan hukum nasional, namun tetap memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pembangunan moral dan spiritual khususnya di kalangan anak muda. Dukungannya terhadap lomba vokal grup ini menjadi sinyal kuat bahwa pembangunan bangsa tidak hanya berhenti di bidang hukum atau ekonomi, tetapi juga menyentuh ranah seni dan spiritualitas.
Yang lebih menarik, momen tersebut juga turut disaksikan oleh dua tokoh hukum kenamaan Indonesia lainnya. Yang pertama adalah Dr. Lukas Banu, S.H., M.H., sosok yang pernah mengharumkan nama Indonesia di mata internasional dengan menerima penghargaan Knight dari Presiden Brazil atas dedikasinya membantu warga negara Brazil di Indonesia melalui jalur hukum. Yang kedua, Fredrik J. Pinakunary, S.E., S.H., Managing Partner di Fredrik J. Pinakunary Law Offices, seorang advokat kawakan dengan lebih dari 20 tahun pengalaman dalam dunia praktik hukum nasional.
Kehadiran mereka bertiga di satu momen ini melukiskan sebuah harmoni bahwa hukum, pelayanan, dan seni dapat berkelindan untuk membentuk generasi masa depan yang utuh dan tangguh. Dalam suasana yang cair namun sarat makna, tiga tokoh hebat ini bertukar pandangan dan menyatukan semangat di depan sejumlah panitia Lomba Vokal Grup, untuk mendukung kegiatan yang dianggap mampu membangun jembatan antargereja, antardaerah, dan antargenerasi di tanah Timor.
Untuk diketahui, Lomba Vokal Grup Pemuda se-Daratan Timor Barat ini diharapkan menjadi wadah ekspresi kreatif sekaligus ruang persekutuan rohani bagi para pemuda gereja dari berbagai wilayah di Timor Barat. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, kegiatan seperti ini menjadi napas segar yang mengajak generasi muda untuk tidak sekadar eksis, tetapi juga melayani dan menginspirasi.
Terpisah, Ketua Panitia Lomba, Yandres Tafui, S.Pd., kepada awak media ini menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar di GBKN salah satu simbol kekuatan iman umat di TTS yang dikenal aktif dalam membina generasi muda. Pemilihan tempat ini, menurutnya, menandai keseriusan panitia untuk menghadirkan suasana rohani yang kuat sekaligus akrab bagi para peserta.
Yandres pun mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari tokoh-tokoh hukum nasional. Menurutnya, dukungan dari figur seperti Dr. Albert Aries dan dua rekannya memberi energi tambahan bagi panitia, peserta, dan seluruh masyarakat Kristen di daratan Timor Barat, khususnya bagi panitia penyelenggara.
“Perhatian nasional kini mengarah ke Timur Indonesia, bukan hanya dalam pembangunan infrastruktur, tetapi juga dalam pembinaan karakter dan pelayanan,” ucap Yandres.
Harapannya, sebagaimana disampaikan oleh Dr. Aries, kegiatan ini menjadi sumber inspirasi yang menyalakan semangat pemuda untuk terus berkreasi, melayani dengan sepenuh hati, dan menjadi berkat bukan hanya bagi sesama, tetapi juga bagi bangsa.
“Karena dalam setiap nada yang dinyanyikan dan setiap langkah yang diayunkan, ada harapan, ada iman, dan ada cinta untuk negeri ini,” tutup Yandres.
(Marti Honin)