masukkan script iklan disini
Bandung Barat, penakita.info -
Hujan deras yang mengguyur wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sejak Jumat siang, 23 Mei 2025 telah memicu banjir bandang di Kampung Legok Cibeusi, Desa Cikahuripan. Peristiwa itu menyebabkan satu orang warga lanjut usia dilaporkan hilang terseret arus.
Korban bernama Endang (70), warga Kampung Pojok Girang RW 04. Ia terakhir terlihat berada di sekitar area sawah tak jauh dari rumahnya sebelum air bah datang menerjang kawasan permukiman.
“Benar, saya dapat laporan dari tim di lapangan. Pak Endang terseret saat banjir datang. Warga dan petugas sempat melakukan pencarian,” ujar caca wijaya.
Petugas lapangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Menurut caca wijaya, pencarian terpaksa dihentikan pada pukul 18.00 WIB karena keterbatasan pencahayaan serta potensi banjir susulan yang membahayakan keselamatan tim di lapangan.
BPBD bersama Relawan Peduli Bencana Lembang (RPBL) serta warga berencana melanjutkan pencarian pada Sabtu pagi, 24 Mei 2025, dengan syarat kondisi cuaca memungkinkan.
“Kami terus pantau perkembangan cuaca dan kondisi lapangan. Jika memungkinkan, operasi pencarian akan dilanjutkan esok pagi,” jelasnya.
Topografi yang berbukit serta keberadaan pemukiman di dekat aliran sungai menjadi faktor yang memperbesar risiko ketika curah hujan tinggi.
Minimnya sistem peringatan dini dan kurangnya infrastruktur pengendali banjir juga dinilai memperparah dampak yang dirasakan warga.
Setiap musim hujan, wilayah kami sering kena. Tapi tahun ini paling parah, karena hujan dari awal Mei hampir tidak berhenti,” ungkap caca wijaya.
Minimnya sistem peringatan dini dan kurangnya infrastruktur pengendali banjir juga dinilai memperparah dampak yang dirasakan warga.
Kami enggak sempat selamatkan banyak barang. Air datang tiba-tiba besar. Pak Endang terakhir terlihat dekat sawah, kami sempat teriak-teriak manggil,” ujar warga dengan mata berkaca-kaca.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Di tengah duka dan ketidakpastian, warga Lembang kini kembali berjuang menjaga keselamatan dan menunggu kabar dari pencarian korban yang masih hilang.
( SN/AHY)