Kualin .Penakita.Info || Kasus dugaan tunggakan upah kerja yang melibatkan seorang warga Oemanan RT 03 RW 02 Dusun 1, yang viral di media sosial sejak Kamis, 13 November 2025, kembali memicu gelombang kekecewaan di Desa Oemanan, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Lebih dari sekadar masalah pembayaran yang belum tuntas, kini warga menyoroti dugaan kejanggalan dalam dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek rabat beton yang dikerjakan pada tahun 2020.
Pada Kamis, 20 November 2025, suasana tegang menyelimuti Desa Oemanan ketika sejumlah anggota Polsek Kualin bersama aparat Pemerintah Desa Kualin mendatangi kediaman Yuliana Boimau, seorang tokoh masyarakat yang vokal menyuarakan hak-hak pekerja. Kedatangan mereka, yang membawa serta RAB proyek rabat beton, awalnya diharapkan menjadi titik terang dalam penyelesaian masalah upah yang berlarut-larut.
Namun, alih-alih membawa solusi, pertemuan tersebut justru memicu tanda tanya besar. Yuliana Boimau mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan mencolok antara informasi yang beredar di masyarakat dengan data yang tertera dalam RAB yang dibawa oleh aparat. Menurutnya, warga selama ini meyakini bahwa panjang rabat beton yang dikerjakan adalah 100 meter, sesuai dengan informasi awal yang mereka terima. Akan tetapi, dalam pertemuan tersebut, pihak pemerintah desa mengklaim bahwa panjang sebenarnya hanya 75 meter.
"Mama (kami) itu hari kami salah cetak baliho, bukan 100 meter tetapi hanya 75 meter saja," ungkap Yuliana, menirukan pernyataan salah seorang aparat desa. "Kami sangat terkejut mendengar pernyataan itu. Mengapa informasi ini baru disampaikan sekarang, setelah kasus ini viral dan menjadi perhatian publik?"
Pernyataan tersebut sontak membuat warga geram dan merasa dibohongi. Mereka mempertanyakan kredibilitas pemerintah desa dan menduga adanya upaya manipulasi data untuk menutupi sesuatu. Kecurigaan semakin menguat mengingat proyek rabat beton tersebut telah selesai dikerjakan sejak lama, namun RAB yang seharusnya menjadi dokumen publik baru diperlihatkan setelah munculnya masalah tunggakan upah.
"Ini menjadi pertanyaan besar bagi kami. Kami mencurigai adanya indikasi korupsi dalam proyek ini. Kami akan segera melakukan pengukuran ulang rabat beton yang kami kerjakan untuk memastikan kebenarannya," tegas Yuliana dengan nada penuh kekecewaan dan tekad.
Warga Desa Oemanan berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas dan menuntut transparansi dari pihak-pihak terkait. Mereka juga meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap kebenaran di balik polemik ini.
Sementara itu, upaya awak media untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak Polsek Kualin dan aparat Pemerintah Desa Kualin hingga saat ini belum membuahkan hasil. Pesan WhatsApp yang dikirimkan belum direspons, sehingga belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait mengenai tudingan warga. Kasus ini pun semakin memanas dan menjadi sorotan utama di wilayah tersebut.
Pusaran Korupsi Dana Proyek Rabat Beton Semakin Menguat.
RAB 'Siluman' Picu Amarah Warga Oemanan: Kasus Tunggakan Upah Diduga Berbuntut Korupsi Proyek
