Kotolin, Penakita.Info || Kamis 13 November 2025 - Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan dugaan manipulasi data siswa yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Praktik ini diduga dilakukan untuk mendapatkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang lebih besar. SD GMIT Kotolin, yang terletak di Kecamatan Kotolin, Kabupaten TTS, menjadi sorotan utama dalam kasus ini.
Investigasi yang dilakukan oleh awak media menemukan adanya ketidaksesuaian data yang signifikan. Berdasarkan penelusuran lapangan, ditemukan bahwa jumlah siswa yang terdaftar di SD GMIT Kotolin hanya 36 orang. Namun, data yang tercatat dalamData Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk pengajuan Dana BOS mencapai 115 siswa.
Saat di temui awak media ini seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya dugaan manipulasi data ini. "Benar, siswa di SD GMIT Kotolin tidak mencapai 40 orang. Sekolah ini bahkan hampir tutup," ujarnya. Ia menambahkan bahwa banyak orang tua yang telah memindahkan anak-anak mereka karena proses belajar mengajar yang tidak jelas.
Salah seorang orang tua siswa yang anaknya sudah tidak bersekolah di SD GMIT Kotolin merasa kecewa saat mengetahui bahwa nama anaknya masih terdaftar di Dapodik. "Banyak nama yang kami cek di data Dapodik, namanya masih ada, padahal anak saya sudah tidak sekolah lagi di situ," ungkapnya. Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap praktik pembohongan data ini.
Orang tua siswa lainnya juga mengamini kejadian tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa anak-anak mereka sudah merantau atau bahkan menikah, namun nama mereka masih tercatat sebagai siswa SD GMIT Kotolin. "Anak-anak kami di sini banyak yang sudah pindah, tapi kenapa nama anak kami masih terdaftar di SD GMIT Kotolin? Ada yang sudah SMA, SMP, bahkan ada yang sudah kawin, tapi nama masih terdaftar," keluhnya. Mereka mendesak tim auditor untuk segera turun tangan dan mengecek kembali data yang ada di SD GMIT Kotolin.
Praktik manipulasi data ini diduga telah berlangsung lama, bahkan bertahun-tahun. Sumber lain juga membenarkan bahwa jumlah siswa yang aktif di SD GMIT Kotolin hanya 36 orang.
Hingga berita ini diturunkan, kepala sekolah SD GMIT Kotolin belum memberikan tanggapan. Pesan WhatsApp yang dikirimkan oleh awak media hanya dibaca, namun tidak dibalas.
( Marfin .)
