TTS,Penakita.Info || Festival budaya, yang lebih dikenal dengan sebutan karnaval budaya Kabupaten Timor Tengah Selatan, kembali digelar dengan meriah dan sukses menarik perhatian ribuan masyarakat. Tahun ini, acara tersebut diikuti oleh 165 regu peserta yang berasal dari berbagai organisasi, komunitas, serta perwakilan dari berbagai desa dan kecamatan di seluruh wilayah kabupaten. Karnaval ini bukan hanya sekadar sebuah perayaan atau hiburan semata, melainkan sebuah ajang yang sangat penting bagi setiap regu untuk menampilkan kekayaan budaya masing-masing melalui beragam pertunjukan seni, tarian tradisional, serta parade pakaian adat yang memukau.
Pada karnaval yang diselenggarakan pada hari Rabu, 27 Agustus 2025 ini, kehadiran keluarga besar dari Alor memberikan warna tersendiri dan menambah semarak suasana. Partisipasi mereka menjadi sorotan utama dan mendapatkan apresiasi tinggi dari para penonton serta peserta lainnya.
Menurut pantauan dari tim media kami yang meliput acara tersebut, keluarga besar Alor menunjukkan antusiasme yang luar biasa dalam mengikuti setiap rangkaian acara karnaval. Mereka dengan bangga mengenakan kostum dan pakaian adat Alor yang sangat khas dan detail, lengkap dengan berbagai aksesoris tradisional seperti sarung tenun, selendang motif, topi adat, busur dan panah, serta perhiasan etnik lainnya. Penampilan mereka yang memukau ini menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya daerah masing-masing. Momen karnaval ini menjadi wadah yang tepat untuk menunjukkan dan menampilkan identitas daerah secara kreatif dan positif.
Tidak hanya sekadar berpartisipasi dengan mengenakan pakaian adat, keluarga besar Alor juga menampilkan tarian khas mereka yang diiringi oleh lagu daerah yang populer, "Tara Miti Tomi Nuku". Alunan musik dan gerakan tarian yang energik berhasil memukau para penonton dan menambah semarak suasana karnaval. Penampilan ini menjadi bukti nyata bahwa keluarga besar Alor tidak hanya mencintai budaya mereka, tetapi juga aktif mempromosikannya kepada masyarakat luas.
Selain itu, terdapat sebuah spanduk yang dibawa oleh keluarga besar Alor yang menarik perhatian banyak orang. Spanduk tersebut bertuliskan "Dari Nusa Kenari Ke Nusa Cendana", yang merupakan simbol persaudaraan dan persatuan antara masyarakat Alor (Nusa Kenari) dan masyarakat Timor (Nusa Cendana) momen ini sangat relevan dengan semangat karnaval sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar berbagai kelompok etnis dan budaya di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Inisiatif ini menunjukkan bahwa keluarga besar Alor tidak hanya peduli terhadap budaya mereka sendiri, tetapi juga memiliki komitmen untuk membangun kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat yang beragam.
( Marfin).
