Oleh: Opang Nero
Manggarai, Penakita.info
Jagad maya Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah riuh. Pemicunya, sebuah video yang merekam sesi tanya jawab antara Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai, dengan dua mahasiswa Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng. Mereka adalah DDKS dan PCM, finalis Putra Putri Budaya Indonesia (PPBI) 2025 yang mewakili provinsi NTT.
Ironisnya, dalam video yang pertama kali diunggah akun TikTok Hery Salus keduanya diduga gagap menjelaskan makna fundamental budaya Manggarai, tanan mempromosikan budaya NTT kepada masyarakat luas.
Menanggapi hal itu, Aldi Pratama Lada sapaan akrab Aldi selaku Regional Director Putra Putri Budaya NTT mengatakan bahwa Putra Putri Budaya NTT adalah anak-anak muda yang harus banyak belajar tentang budaya NTT.
Lanjut kata Aldi, Bicara terkait budaya NTT memiliki begitu banyak budaya. Sehingga, mereka mungkin tidak dapat mengetahui semua budaya yang ada di NTT bahkan Manggarai.
"Yang terpilih menjadi Putra dan Putri Budaya, bukan berarti mereka berdua sudah sangat fasih bahkan tahu semua tentang budaya",
"tapi di sini mereka diberikan kesempatan untuk belajar dan mampu menguasai, mempelajari setiap budaya", Sambung Regional Director Putra Putri Budaya NTT tersebut.
Sementara itu, Tim PR Putra Putri Budaya Indonesia mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat kepada Finalis Putra Putri Budaya NTT khususnya dan generasi muda NTT pada umumnnnya. Pada 27 Mei 2025 melalui pesan singkat Via WhatsApp.
Kami yakin, niat dan harapan kita bersama adalah generasi muda Indonesia jangan berhenti belajar, menjaga, memahami, dan mengembangkan budaya yang mereka miliki di wilayah (provinsi/suku) mereka.
"Khususnya yang NTT, kami yakin dan berharap perhatian dan dukungan masyarakat ini jadi momentum buat mereka dan generasi muda NTT untuk terus belajar, memahami, dan mencintai budaya NTT yang kaya dan beragam", Kata Tim PR PPBI
Lanjut Kata Tim PR PPBI, kami yakin masyarakat pasti akan sangat senang jika melihat generasi muda kita mencintai dan paham budayanya apalagi mau ikut ambil bagian dalam melestarikannya.
"Kalau ada kekhilafan yang mungkin terjadi di mereka mungkin kita harap maklum di tengah keragaman dan banyaknnya budaya NTT dengan harapan mereka dan generasi mudanya jangan berhenti belajar untuk memahami budaya NTT",
"Kritikan yang membangun dari berbagai pihak sangatlah bagus untuk perbaikan pribadi atau organisasi mereka di provisni kedepannnya", Sambung Tim PR PPBI.
Tim PR PPBI juga menambahkan salah satu tujuan PPBI agar tumbuh rasa cinta generasi muda kita terhadap budayanya, bukan malah lebih paham dan lebih cinta budaya-budaya dari luar negeri.
"Kecintaan dan partisipasi generasi muda terhadap budaya kita ini penting, ditengah populernya budaya-budaya asing yang masuk", Ungkapnya.
Untuk finalis Putra Putri Budaya NTT Terus semangat dan tekun belajar sehingga mampu bersaing dengan Putra Putri Budaya dari Provinsi lain. Tutup Tim PR PPBI
