Lampung Selatan, Penakita.info —
Akibat hujan yang melanda semalaman, satu rumah dilingkungan 05 Sukajadi Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan terendam banjir.
Masuknya air kerumh warga bukan tanpa alasan, Diduga kuat adanya luapan air akibat pembangunan drainase yang telah dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lamsel yang terkesan pembangunan tidak sesuai aspek dan terlihat asal-asalan.
Diketahui pembangunan drainase yang dikerjakan CV. AR senilai Rp 198.431.167 tahun 2025 dengan pekerjaan : pembangunan gorong – gorong Lk.05 Sukajadi Kelurahan Bumi Agung Kecamay Kalianda tidak sampai kebawah alias talut buntu, sehingga air meluap naik ke badan jalan.
Berdasarkan video amatir yang masuk kemeja redaksi, pemilik rumah Aldy dengan nada kesal memvideokan kondisi rumahnya yang terendam air akibat pembangunan talut diatas tidak jauh dari lokasi rumahnya.
Berikut kutipannya : “Lingkungan 05 Sukajadi mengakitabkan salah satu rumah warga ari meluap masuk kerumah, pembangunan siring, pembangunan talut air meluap masuk kesalah satu rumah warga,”
“Akibat pembangunan talut yang tidak efesien dan tepat sasaran, terdampak salah satu rumah warga kemasukan air. Sebelum – sebelumnya walaupun hujan deras tidak pernah sampai seperti ini.
“Arus air dari arah atas, membangun talut diatas tapi tidak mengindahkan tidak memikirkan masyarkat dibawah, air yang mengalir naik kejelan. Tolong instansi terkait,”
Sementara itu, ketika media ini mengkonfirmsi ke Lurah Bumi Agung Irlan Rosyadi, S.Pd membenarkan ada salah satu rumah warga yang kemasukan air akibat luapan dari talut, drainase yang dibangun oleh Dinas PUPR Lamsel.
“Benar saya mendapat laporan dari kepala Lingkungan Sukajadi ada rumah terendam air hujan yang meluap dari drainase,” jelasnya seraya dirinya mengatakan saat ini sedang dilokasi
Kemudian kata dia, pihaknya sebenarnya sempat meminta kepada pihak PU agar pembangunan drainase dibangun sesuai jangan sampai tidak melebih rumah warga. Bukan tidak mendukung pembangunan Pemerintah tapi jangan sampai warga terkena dampaknya.
“Yang jelas dari awal pekerjaan sudah saya katakan dan harapan masyarakat bahwa jika pembangunan tidak sampai bawah (melebihi rumah warga) jangan dibangun, alhasil apa yang saya khawatirkan terjadi semalam,” jelasnya.
Pihaknya meminta kepada Instansi terkait untuk segera mengevluasi baik kerjaan maupun perencanaannya, sehingga hal ini tidak terjadi kembali, sebab pembuatan drainae tidak memikirkan dampaknya ke masyarakat.
“Harapan kita supaya dibenahi, jangan sampai pekerjaan tanpa perencanaan yang matang, beginilah jadinya, bangun drainae dari atas tapi dibawa terputus alias tidak ada jalur lagi, sedangkan dibawahnya ada rumah warga,” harapannya.
